RSUP Kandou Terima Anugerah BAPETEN Dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir

Wed, 28 Oct, 2020


JAKARTA - RSUP Prof RD Kandou Manado, menerima Anugerah BAPETEN dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir dengan Kategori Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif dalam Bidang Keselamatan dan Keamanan Nuklir, Selasa (27/10) di Jakarta dan diterima langsung oleh Direktur Utama Dr.dr.Jimmy Panelewen, Sp.B-KBD.

Kepala BAPETEN Prof. Dr. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc. IPU, ASEAN Eng., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Anugerah BAPETEN 2020 terbagi dalam 2 bidang utama, yaitu bidang fasilitas radiasi dan zat radioaktif dan bidang instalasi dan bahan nuklir. Untuk bidang fasilitas radiasi dan zat radioaktif.
Anugerah BAPETEN ini diberikan kepada instansi yang mendapatkan predikat sangat baik dari evaluasi yang dilakukan terhadap hasil inspeksi fasilitas, pemantauan dosis pekerja, pelaksanaan proses perizinan, hingga kejadian kedaruratan pada fasilitas.

"Pelaksanaan Anugerah BAPETEN kali ini bertepatan dengan Pandemi Covid-19, Tantangan inspeksi selama pandemic Covid-19. Sejak bulan April, Mei, Juni kita hentikan. Juli kami coba mulai inspeksi karena banyak rumah sakit sebagai rujukan pasien Covid-19, kami ubah cara inspeksi menjadi virtual. Ada lagi masalah, ternyata tidak semua rumah sakit punya alat ukur, sehingga beberapa terpaksa kami turukan inspektus secara langsung. BAPETEN terus berusaha untuk pengawasan, tentu masih banyak kekurangan, silahkan untuk memberi masukan, untuk perbaikan kita ke depan.” Ungkap Kepala BAPETEN.

Sedangkan Menteri Riset Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional yang diwakili Plt. Sekretaris Menteri Ristek/Sekretaris Utama BRIN Dr. Mego Pinandito, M.Eng., dalam sambutannya menyampaikan “Manfaat yang harus diperhatikan keselamatannya tentunya pengawas dalam hal ini, instansinya adalah Bapeten, karena kita juga anggota IAEA sehingga anugrah ini tentu tingkatnya internasional.”
“Terkait inspeksi online yang Kepala BAPETEN sampaikan di riset Kementerian Ristek/Brin kami juga membuat robot yang mungkin bisa pasangkan alat ukur radiasi untuk sinergi pengawasan. Tantangan ini bisa mengurangi paparan radiasi untuk pekerja atau inspektur dalam mendukung tugas pengawasan.” Tambahnya.(Hukormas)