Pembukaan Pelatihan BHD, Patient Safety, Infeksi Nosokomial dan K3RS bagi ke 38 Mahasiswa Profesi Dokter, Dokter Gigi dan Ners Universitas Sam Ratulangi Manado 28 Januari – 1 Februari 2019 bertempat di aula lt 2 Gedung Kantor Pusat RSUP Kandou Manado. Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh Direktur Utama RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado Dr. dr. Jimmy Panelewen, Sp.B-KBD didampingi oleh Direktur SDM dan Pendidikan Dr. dr. Ivonne Elisabeth Rotty, M.Kes, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama Dr. dr. Billy Keppel, M.Med.Sc, Ketua Komkordik dr. Fandy Gosal, Sp.PD dan juga Kabag Diklit Irwan Kawulusan, SH serta Kepala Instalasi Diklat Sisca Hutadjulu, M.Si. Panelewen dalam sambutannya mengatakan bahwa hal yang paling penting dalam mengikuti pendidikan di RSUP Kandou, anda harus membangun stigma positif atau image yang baik atau pencitraan diri. Hal penting inilah yang menjadi penilaian bagi anda selama mengikuti pendidikan di rumah sakit dengan membangun keterampilan seperti keterampilan membangun komunikasi, membangun human relationship yang baik dengan orang lain terutama dengan pasien dan keluarga pasien, dengan rekan sekerja baik dokter, perawat, tenaga administrasi maupun manajemen, terang Panelewen. Lanjut Panelewen, “Anda harus berbangga karena anda boleh melaksanakan pendidikan di rumah sakit yang telah terakreditasi KARS paripurna dan Akreditasi Internasional oleh lembaga Joint Commission International, karena apabila anda selesai melaksanakan pendidikan di RSUP Kandou, maka secara mutu anda tidak perlu diragukan. Oleh karena itu setiap mahasiswa yang akan melaksanakan pendidikan di RSUP Kandou harus dibekali dengan keterampilan dasar lewat pelatihan BHD, Patient Safety, Infeksi Nosokomial dan K3RS dan ini merupakan salah satu standar penilaian Akreditasi KARS dan JCI." Juga pemeriksaan kesehatan terhadap mahasiswa yang masuk dalam pendidikan di RSUP Kandou termasuk pada bulan April mendatang kita akan menghadapi penilaian Akreditasi SNARS edisi pertama, makanya anda semua harus terlibat dalam proses pelaksanaan Akreditasi SNARS, imbuhnya. Adapun metode yang digunakan dalam pelatihan ini berupa teori, diskusi dan tanya jawab serta praktik keterampilan/skill oleh para narasumber yang sangat berkompeten. (hukormas/ch)