Sat, 24 Mar, 2018
Penyuluhan tentang Tuberculosis dalam rangka Hari Tuberculosis Sedunia yang diperingati setiap tanggal 24 Maret oleh Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (IPKRS) RSUP Kandou Manado bekerja sama dengan Bagian Ilmu Penyakit Dalam khususnya Divisi Paru digelar di ruang tunggu Apotek Rawat Jalan, Senin, 26 Maret 2018. Kegiatan penyuluhan ini selain diikuti oleh masyarakat yang ada di rumah sakit dihadiri pula oleh Direktur Utama dr. Maxi R. Rondonuwu, DHSM, MARS, Direktur Keuangan dan Administrasi Umum Erwin Susanto, SE, Perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Marchel Rogahang dan sejumlah Pejabat Struktural dan Tim Dokter dan Perawat. Tujuan dari kegiatan ini guna memberikan pengetahuan atau edukasi kepada masyarakat yang ada di rumah sakit tentang apa dan bagaimana penanganan terhadap TB paru tersebut. Nara sumber yang sangat berkompeten dalam kegiatan penyuluhan Tuberculosis ini, dr. Julia Lomboh, Sp.P(K), memberikan gambaran tentang Tuberculosis yang merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan berbahaya di dunia. Tuberculosis juga merupakan penyakit berbahaya ke-3 yang menyebabkan kematian setelah penyakit cardiovaskular dan penyakit saluran pernapasan dan nomor satu dari golongan penyakit infeksi. Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa dan bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Ditambahkan pula Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru. Namun pada dasarnya TBC dapat disembuhkan secara tuntas apabila pasien dapat mengikuti anjuran tenaga kesehatan untuk minum obat secara teratur dan rutin sesuai dengan dosis yang di anjurkan, jelas dr. Julia. Begitu antusiasnya keluarga pasien yang ikut penyuluhan, maka usai penyampaian materi kesempatan yang ada langsung digunakan dengan tanya jawab seputar penyakit TBC oleh peserta penyuluhan termasuk memberikan testimoni tentang penyakit paru yang dialaminya oleh salah seorang peserta penyuluhan. Rondonuwu menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan pelaksanaan Hari Tuberculosis Sedunia yang digelar disilang monas Jakarta oleh kementerian kesehatan RI pada hari Sabtu, 24 Maret 2018, dikatakan bahwa untuk membangun kesadaran masyarakat bahwa TB sampai saat ini masih menjadi epidemi di dunia termasuk di Indonesia. Rondonuwu menyampaikan juga bahwa dalam kegiatan tersebut RSUP Kandou telah menerima bantuan dari Kementerian Kesehatan berupa alat kesehatan Audiometri dan EKG untuk digunakan di Poliklinik Paru RSUP Kandou Manado. Yang nantinya dengan hadirnya alat Audiometri ini akan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pelayanan kesehatan secara terpadu di RSUP Kandou khususnya di Poliklinik Paru imbuhnya. Tim Promosi Kesehatan RSUP Kandou di bawah pimpinan dr. Ivonne E. Rotty, M.Kes didampingi dr. Henny Liwe, M.Kes sebagai wakil Ketua dan dr. Neni Ekawardani terus memberikan pengetahuan atau edukasi tentang kesehatan kepada masyarakat yang berada di rumah sakit lewat kegiatan penyuluhan yang rutin digelar setiap bulannya dengan topik yang berbeda. Menutup rangkaian kegiatan penyuluhan ini Direksi, Pejabat Struktural beserta seluruh Tim Dokter dan Tim Promkes bersama masyarakat yang hadir berfoto bersama. (hukormas)