Dr. CELESTINUS MEMBUKA KEGIATAN WORKSHOP BHD,INOS,PATIENT SAFETY K3RS BAGI MAHASISWA PRAKTEK

Thu, 21 Mar, 2019


Hari ini Kamis, 21 Maret 2019 Plh. Direktur utama RSUP Kandou Manado dr. Celestinus Eigya Munthe, Sp.KJ,M.Kes didampingi oleh Direktur Poltekkes Manado Dra. Elisabeth Barung, M.Kes, Apt, Kepala Diklit RSUP Kandou Irwan Kawulusan, SH membuka kegiatan Workshop Bantuan Hidup Dasar (BHD), Patient Safety, Infeksi Nosokomial dan K3RS bagi ke 85 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Poltekkes Manado di aula RSUP Prof. dr. R. D. Kandou dimulai 21 Maret 2019. Kegiatan workshop ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkini dalam pelayanan, serta mampu mengelola pasien secara mandiri sesuai kompetensi dan meningkatkan kualitas pelayanan serta dapat berpartisipasi dalam kesiap siagaan dan penanganan jika terjadi bencana serta penanganan kegawatdaruratan. Dr. Celestinus dalam sambutannya mengatakan bahwa “Salah satu hal yang paling penting dalam Pendidikan keperawatan adalah bagaimana kita berhubungan dengan pasien lewat praktik lapangan di wahana Pendidikan di RSUP Kandou Manado. Dimana setiap orang yang melakukan praktik lapangan di RSUP Kandou harus mengetahui yakni Bantuan Hidup Dasar (BHD), Patient Safety, Infeksi Nosokomial, dan Keselamatan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS) yang kesemuanya itu bertujuan untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Lanjut Munthe, yang perlu diketahui juga oleh Mahasiswa yang melakukan praktik Lapangan bahwa Rumah Sakit Kandou telah terakreditasi Internasional JCI dan dari semua rumah sakit yang ada di Indonesia baru sekitar 25 rumah sakit yang terakreditasi internasional oleh karena itu semua kegiatan yang akan dilakukan di RSUP Kandou harus mengikuti standar secara Internasional. Hal ini tentunya sejalan dengan Visi Poltekkes itu sendiri yakni menghasilkan alumni berkualitas, berbudaya dan mempunyai daya saing imbuhnya. Sementara itu Direktur Poltekkes menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak manajemen RSUP Kandou yang sudah menerima mahasiswa kami untuk dapat melakukan praktik lapangan di RSUP Kandou. Serta berharap kepada pihak RSUP Kandou untuk dapat mendidik baik ilmu maupun etika dalam melakukan praktik lapangan agar boleh menjadi perawat profesional serta berharap agar praktik yang akan dijalankan di RSUP Kandou harus dipergunakan dengan sebaik mungkin dan dapat menggunakan disiplin serta aturan yang diberlakukan di RSUP Kandou pungkasnya. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah kuliah kelas, praktik skill station, interactive lecturing, experiential learning, role play/ Group Discussion, case study dan ujian praktik yang dilatih oleh Tim MOT di bawah pimpinan Ns. Frangky Watung, S.Kep serta para nara sumber yang sangat berkompeten dalam workshop ini. (hukormas/ch*)